Mengenal Hyperhidrosis: Jenis, Faktor Penyebab, Cara Mengatasi dan Alternatif Pengobatan

Hyperhidrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan produksi keringat yang berlebihan. Ini biasanya terjadi di tangan, kaki, ketiak, dan wajah. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah sosial dan psikologis, serta membuat seseorang merasa tidak nyaman dan malu. Ada dua jenis hyperhidrosis, yaitu primer dan sekunder. Hyperhidrosis primer adalah kondisi di mana seseorang mengalami produksi keringat yang berlebihan tanpa penyebab jelas. Ini biasanya terjadi pada area-area tubuh seperti tangan, kaki, dan ketiak, dan dapat menyebabkan masalah sosial dan psikologis yang serius. Hyperhidrosis sekunder adalah kondisi di mana produksi keringat yang berlebihan disebabkan oleh faktor medis atau kondisi lain, seperti obesitas, menopause, gangguan tiroid, atau efek samping dari obat-obatan tertentu. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengatasi penyebab utamanya. Beberapa cara untuk mengatasi Hyperhidrosis diantaranya dengan mengubah gaya hidup, perawatan kulit, terapi iontoporesi, Botox, dan operasi

9 Penyebab Keringat Berlebihan

Adapun penyebab keringat berlebihan/hyperhidrosis yang pasti belum diketahui, tetapi ada hubungannya dengan aktivitas yang berlebihan pada susunan syaraf simpatis sebagai pengendali pembentukan keringat atau hiperaktif pada kelenjar keringatnya sendiri. Hyperhidrosis dapat terjadi secara menyeluruh atau lokal. Hyperhidrosis menyeluruh biasanya berhubungan dengan penyakit sistematik tertentu. Berikut 9 penyebabnya yang diambil dari Maxim (penjual berbagai obat/treatment dari hyperhidrosis).
  1. Konsumsi makanan banyak bumbu, minuman panas dan mengandung kafein atau alkohol.
  2. Asupan obat antipsikotik untuk pengobatan gangguan mental dan morfin. Begitu pula analgesik dosis tinggi.
  3. Menopause. Seringkali wanita menopause terbangun di malam hari bermandi keringat akibat menurunnya kadar hormon estrogen.
  4. Menurunnya kadar gula darah (hipoglikemia). Umumnya terjadi pada penderita diabetes dengan terapi insulin.
  5. Demam. Terjadi bila suhu tubuh meningkat di atas normal. Saat suhu turun, tubuh banyak berkeringat untuk mengeluarkan kelebihan panas.
  6. Hipertiroid. Akibat kelenjar tiroid banyak menghasilkan hormon tiroksin bisa meningkatkan kepekaan rasa panas, sehingga tubuh berkeringat.
  7. Serangan jantung. Gejalanya berupa nyeri bagian dada yang menyebar ke bahu, lengan, atau punggung, napas berat.
  8. Tuberkulosis (TBC}. Gejalanya antara lain batuk, demam ringan, dan berkeringat di waktu malam.
  9. Penyakit kanker. Beberapa jenis kanker seperti leukemia dan kanker limfoma dapat menyebabkan keringat berlebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Treatment For Sweaty Palms, Singapore Experience

Alternatif Obat Herbal Tangan Berkeringat

Hyperhidrosis, Facts & Treatment